Karena sesuatu dan lain hal, blog kami yang awalnya bernama sabangiskandar.blogspot.com diganti menjadi aksiputer.blogspot.com

07 September 2007

MANAJEMEN LABA

Oleh: Muh. Iskandar Sabang

Alasan manejer atau pembuat melakukan manajemen adalah mengharapkan sesuatu manfaat dari tindakan yang dilakukan. Ada kemungkinan lain yaitu adanya motivasi tertentu. Inti manajemen laba adalah pemilihan metode. Manajer melakukan pengaturan laba karena beberapa hal, berdasar empiris dan teori, laba dijadikan sebagai target dalam proses penilaian prestasi utama suatu departemen atau perusahaan, laba juga dijadikan sebagai alat mengurangi biaya keagenan (agency cost) jika dilihat dari teori keagenan dan biaya kontrak jika dilihat dari segi teori kontrak, sebagai contoh laba dijadikan sebagai patokan pemberian bonus. Selain itu untuk kepentingan pembuat keputusan oleh banyak pihak (investor, penyedia dana/kreditor, manajer pemilik atau pemegang saham dan pemerintah.
Manajer dapat melakukan pengaturan laba karena adanya beberapa peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan antara lain:
  1. Menajemen akrual, dikaitkan dengan segala aktivitas yang dapat mempengaruhi aliran kas, juga keuntungan secara yang secara pribadi merupakan wewenang dari para manajer. Kongkritnya, mempercepat atau menunda pengakuan akan pendapatan atau biaya, menganggap sebagai biaya atau investasi yang dapat diamortisasi, perubahan metode akuntansi.
  2. Penerapan kebijaksanaan akuntansi yang wajib, aturan akuntansi akan diterapkan lebih awal atau menunda sampai bersifat wajib untuk diterapkan. Sebagai contoh, Ayres menemukan penerepan lebih awal (pada masa sosialisasi) akan meningkatkan keuntungan $ 0.38 per saham, penerepan lebih awal juga merupakan prestasi bagi manajer.
  3. erubahan akuntansi secara sukarela, berkaitan mengganti atau mengubah suatu metode akuntansi, contoh metode penilaian persediaan, metode penyusutan.
  4. Investasi dan pembelanjaan.

Konsep laba dalam FASB (Financial Accounting Standards Board) adalah laba komprehensif, dimaknai kenaikan aset bersih selain berasal dari transaksi dengan pemilik. Di dalam akuntansi laba dimaknai selisih antara pendapatan dan biaya karena akuntansi menganut konsep kos historis, asas akrual dan konsep penandingan, dengan kata lain laba bermakna sebagai pengukur atas pengembalian atas investasi dari pada sekedar perubahan kas. Dalam hubungannya dengan pemerintah maka laba merupakan objek pajak.

Dilihat dari beberapa pengertian di atas maka ada beberapa pihak yang berkepentingan dengan pengungkapan laba yang secara garis besar dibagi dua yaitu pihak intern dan pihak ektern, namun semua pihak ektern mempunyai kepentingan yang berbeda-beda terhadap informasi laba:

  1. Pihak investor. Laba akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan apakah akan melakukan investasi atau tidak (dengan menghilangkan pertimbangan tujuan tertentu yang ingin dicapai seperti ingin menguasai karena mempunyai hubungan lini aktivitas perusahaan sebelumnya). Untuk kepentingan ini, manajer cenderung berusaha agar laba lebih tinggi.
  2. Pemilik perusahaan. Pemilik berkepentingan untuk mengetahui sejauh mana kinerja manajer dalam mengelolah perusahaan dan sebagai dasar untuk melakukan seberapa besar imbalan (deviden) yang akan diperoleh. Pada kondisi ini manajemen akan dihadapkan dengan dua kondisi yaitu laba yang tinggi akan merupakan indikator kinerja dan laba yang rendah akan memperkecil arus kas yang harus dikeluarkan untuk pembayaran deviden, namun kecenderungan manajer memilih untuk kinerja dinilai lebih baik dibanding mempertimbangkan kas yang harus dikeluarkan.
  3. Pihak kreditor. Sama dengan pertimbangan investor, kreditor akan menilai seberapa besar peluang untuk memperoleh keuntungan. Untuk kepentingan ini, manajer cenderung berusaha agar laba lebih tinggi.
  4. Pemerintah. Berkepentingan seberapa besar pajak yang dapat diperoleh dari suatu perusahaan. Pada keadaan ini manajer cenderung berusaha laba tidak terlalu besar.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa laba merupakan selisih antara pendapatan dan biaya, berarti untuk mengatur laba tidak bisa terlepas dari kedua hal tersebut karena laba hanya merupakan hasil proses matematika.

Pendapatan dapat diartikan dengan beberapa konsep, namun secara netral pendapatan adalah produk perusahaan sebagai hasil dari upaya produktif. Untuk melakukan pengaturan laba melalui pendapatan maka laba maka pembuat laporan keuangan akan melakukan melalui pengakuan dan mengatur saat pengakuan pendapatan.

Dalam teori akuntansi pengakuan dapat dibagi dua yaitu (1) terealisasi atau cukup pasti terealisasi dan (2) terbentuk atau terhak. Jika dilihat pada point pertama, cukup pasti terralisasi akan menimbulkan persepsi yang berbeda pada manajer dengan kata lain manajer dapat mengatakan suatu objek tidak cukup pasti sekalipun sudah cukup pasti jika ingin mengurangi pendapatan dan manajer dapat mengatakan cukup pasti sekalipun kenyataannya tidak cukup pasti, peluang ini merupakan suatu celah tersendiri yang dapat dimanfaatkan oleh pembuat laporan keuangan (dalam hal ini manajer). Demikian pula jika berbicara saat pengakuan, terdapat beberapa pilihan antara lain (1) pada saat kontrak, (2) selama proses produksi secara bertahap, (3) pada saat proses produksi selesai, (4) pada saat penjualan dan (5) pada saat terkumpul. Selain itu, manajer juga dapat melakukan pengaturan pada prosedur-prosedur pengakuan.

Pada komponen biaya, manajer dapat melakukan pengaturan yang konsekuensinya akan meningkatkan laba atau menurunkan laba. Sama halnya dengan pendapatan, biaya juga dapat diatur melalui pengakuan dan saat pengakuan. Terdapat beberapa hal yang sifatnya umum dilakukan dalam pengaturan biaya yaitu (1) melalui pengaturan waktu pengakuan, (2) pemilihan metode-metode seperti metode penilaian persediaan yang akan menentukan berapa besar persediaan yang menjadi kos maupun metode-metode penyusutan. Selain itu terdapat beberapa bentuk pengeluaran yang dapat dikategorikan sebagai biaya atau dikategorikan sebagai investasi, jika dikategorikan sebagai biaya maka pengeluaran-pengeluaran tersebut tentunya akan menjadi pengurang yang akhirnya akan memperkecil laba dan jika dikategorikan sebagai investasi maka terdapat usaha untuk membagi pengeluaran-pengeluaran tersebut kebeberapa periode.

Manajemen laba bukanlah suatu hal merugikan selama dilakukan dalam koridor-koridor peluang, manajemen laba tidak selalu diartikan dengan proses manipulasi laporan keuangan karena terdapatnya beberapa pilihan metode yang dapat digunakan dan bukan sebagai suatu larangan. Manajemen laba berusaha untuk mengatur kondisi perusahaan dan sebagai usaha untuk mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan.

Berawal dari pengertian laba sebagai selisih antara pendapatan dan biaya mana langkah untuk melakukan pengaturan laba dapat dilakukan dengan pengaturan pendapatan dan pengaturan biaya. Pengaturan pendapatan dapat dilakukan dengan mengatur pengakuan dan saat pengakuan pendapatan itu sendiri, demikian pula halnya dengan biaya. Pengeluaran perusahaan dapat diperlakukan sebagai biaya maupun diperlakukan sebagai investasi.

Pengaturan laba dapat saja dilakukan selama tidak mengaburkan atau menghilangkan informasi atau masih mencerminkan keadaan yang sebenarnya terjadi pada perusahaan.
Kepada para penyusun laporan keuangan, hendaknya manajemen laba tidak didasari pada kepentingan-kepentingan yang sifatnya pribadi seperti keinginan memperoleh bonus dengan laba yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Praktikum Manajemen Keuangan

PRAKTEK MANEJEMEN KEUANGAN

Buku Praktikum ini di susun oleh tim pengajar manajemen dan keuangan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang. Disusun dalam 2 buah buku yaitu Buku 1 berupa informasi perusahaan dan kasus-kasus perusahaan yang akan di selesaikan, buku 2 merupakan lembar kerja untuk penyelesaian kasus-kasus dalam buku 1. Bahan praktek ini terdiri dari 6 job yaitu: Manajemen Modal Kerja (Working Capital Management), Manajemen Kas dan Sekuritas (Cash and Securities Managemen), Manajemen Persediaan (Inventory Management), Manajemen Piutang (Account Receivable Management), Biaya Modal dan Struktur Modal (Cost of Capital and Capital Structure), Analisis Leverage (Leverage Analysis) dan Penganggaran Modal (Capital Budgeting).

Informasi lebih lanjut untuk memperoleh buku ini, dapat mengubungi Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan Jurusan Akuntanasi Politeknik Negeri Ujung Pandang melalui e-mail accounting_pnup@yahoo.com atau iskandarsabang@yahoo.com