Karena sesuatu dan lain hal, blog kami yang awalnya bernama sabangiskandar.blogspot.com diganti menjadi aksiputer.blogspot.com

07 September 2007

KEBUTUHAN BERPARTISIPASI

Oleh: Muh. Iskandar Sabang

PNP (Perceived Need for Participation) merupakan kebutuhan individu dalam berpartisipasi, pada penelitian kebutuhan berpartisipasi adalah berpartisipasi dalam penyusunan anggaran (standar), kebutuhan berpartisipasi tidak selalu signifikan dengan performa sebuah organisasi tetapi ada faktor lain yang mempengaruhinya.
DPA (Degree Participation Allowed) merupakan tingkat partisipasi yang diizinkan atau yang diberikan kepada individu, hal ini juga tidak terlalu signifikan dengan performa sebuah organisasi jika berdiri sendiri.
Kesuksesan dalam penyusunan anggaran (standar) sangat ditentukan oleh PNP dan DPA jika digabungkan secara bersama-sama yang pada akhirnya akan memperbaiki performa organisasi. DPC (Degree Participation Congruence) atau tingkat keselarasan partisipasi yang merupakan penggabungan antara PNP dan DPC akan berkorelasi dengan performa organisasi (dalam hal standar), DPC juga menggambarkan selisih antara PNP dan DPA, DPC yang baik terjadi ketika selisih antara PNP dan DPA mendekati angka 0. Ketika PNP lebih besar dari pada DPA maka individu akan kecewa dengan karena yang diinginkan (keinginan berpartisipasi lebih) tidak tercapai sehingga akan menghasilkan kesesuaian anggaran (standar) yang kurang maksimal. Demikian pula jika DPA lebih besar dari PNP akan berdampak pada terlalu terbebaninya individu dalam penyusunan atau akan terjadi kejenuhan dalam penyusunan sehingga kesesuaian anggaran (standar) juga tidak akan optimal.
Dalam teori partisipasi akan memberikan beberapa manfaat, antara lain:
  1. Meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung untuk meningkatkan kerjasama antara anggota dalam penetapan tujuan.
  2. Menurunkan tekanan dan kegelisahan yang berkaitan dengan anggaran.
  3. Menurunkan ketidakadilan yang dipandang ada dalam alokasi sumber daya organisasi antara sub unit organisasi, serta reaksi negatif yang dihasilkan dari persepsi.

Seperti yang dikatakan oleh Michael Foran dan Don DeCoster, Jika seorang pekerja berpartisipasi dalam menetapkan standar kinerjanya sendiri, maka ia akan membuat komitmen yang tegas terhadap standar tersebut, dan oleh karena itu akan bekerja keras untuk mencapainya. Dalam kenyataan pimpinan kadang tidak terlalu memperhatikan hal tersebut, pemimpin kadang tidak mampu membaca tingkat keinginan seseorang (pekerja) dalam berpartisipasi sehingga kepercayaan yang diberikan terkadang kurang atau melebihi dari yang diharapkan. Kondisi lain juga terkadang pemimpin memberikan kepercayaan (DPA) kepada orang-orang yang lebih dekat dengan pimpinan tanpa mempertimbangkan apakah orang tersebut ingin berpartisipasi atau tidak, sehingga mengabaikan orang lain yang mungkin memiliki keinginan untuk berpartisipasi.

Hal yang menyebabkan seorang pimpinan sehingga tidak terlalu memberikan kesempatan untuk berpartisipasi lebih banyak dalam penyusunan anggaran adalah:

  1. Adanya rasa tidak percaya
  2. Resistensi
  3. Konflik internal
  4. Efek samping lainnya yang tidak diinginkan.

Sebaiknya pimpinan organisasi mampu membaca keinginan seseorang dalam proses penyusunan anggaran, namun tidak hanya sampai itu pimpinan juga harus memperhatikan sejauh mana karyawan ingin berpartisipasi. Dengan kedua hal tersebut maka keharmonisan anggaran dapat tercapai.

Untuk seseorang yang mengindikasikan tidak ingin berpartisipasi maka pimpinan tidak seharusnya membiarkan begitu saja tetapi pimpinan harus berusaha menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi karena dengan berpartisipasi akan memberikan dampak yang baik pada hasil kesesuaian anggaran.

Tidak ada komentar:

Praktikum Manajemen Keuangan

PRAKTEK MANEJEMEN KEUANGAN

Buku Praktikum ini di susun oleh tim pengajar manajemen dan keuangan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang. Disusun dalam 2 buah buku yaitu Buku 1 berupa informasi perusahaan dan kasus-kasus perusahaan yang akan di selesaikan, buku 2 merupakan lembar kerja untuk penyelesaian kasus-kasus dalam buku 1. Bahan praktek ini terdiri dari 6 job yaitu: Manajemen Modal Kerja (Working Capital Management), Manajemen Kas dan Sekuritas (Cash and Securities Managemen), Manajemen Persediaan (Inventory Management), Manajemen Piutang (Account Receivable Management), Biaya Modal dan Struktur Modal (Cost of Capital and Capital Structure), Analisis Leverage (Leverage Analysis) dan Penganggaran Modal (Capital Budgeting).

Informasi lebih lanjut untuk memperoleh buku ini, dapat mengubungi Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan Jurusan Akuntanasi Politeknik Negeri Ujung Pandang melalui e-mail accounting_pnup@yahoo.com atau iskandarsabang@yahoo.com