Karena sesuatu dan lain hal, blog kami yang awalnya bernama sabangiskandar.blogspot.com diganti menjadi aksiputer.blogspot.com

23 September 2007

Evaluasi Strategi

Mengevaluasi suatu strategi merupakan langkah penting untuk dijadikan prasyarat terhadap dilanjutkan atau tidaknya sebuah strategi. Suatu strategi yang sedang diimplementasikan hendaknya jangan dievaluasi pada titik akhir tetapi pada saat strategi tersebut dijalankan, ini penting untuk menghindari adanya dampak yang lebih buruk jika strategi yang diformulasikan dari awal ternyata salah. Dalam evaluasi strategi terdapat beberapa variabel yang dapat dievaluasi sebagai dampak dari suatu strategi, variabel-variabel tersebut antar lain peningkatan aset, peningkatan profitabilitas, peningkatan produktivitas, peningkatan penjualan, peningkatan laba, ROI, laba per saham (EPS), dan lain-lain.
Variabel-variabel tersebut tentunya harus dibandingkan antara dasar (base line) yang digunakan sebelum pengimplementasian dan hasil ketika strategi dijalankan. Ketika evaluasi dilakukan tidak tertutup kemungkinan hasil yang diinginkan masih jauh dari hasil akhir yang diharapkan, pada keadaan tersebut penilaian terhadap strategi belum dapat dipastikan bahwa terjadi kesalahan formulasi strategi. Sebagai contoh, laba pada saat sekarang adalah sebesar Rp. 1.000.000,- dan pada dua tahun ke depan diharapkan menjadi Rp. 1.400.000,-. Pada akhir tahun pertama ternyata laba secara matematika paling tidak harus sebesar Rp. 1.200.000,- tetapi jika pada kenyataan laba pada akhir tahun pertama hanya sebesar Rp. 1.175.000,- apakah akan diputuskan bahwa formulasi strategi salah dan harus dibatalkan?
Variabel lainnya harus di evaluasi juga, seperti kemungkinan adanya peningkatan biaya yang terjadi, adanya perubahan regulasi perpajakan, perubahan terhadap keadaan perekonomian yang mengakibatkan perubahan terhadap pangsa pasar. Hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan informasi dalam perubahan tindakan untuk menyusun formulasi strategi berikutnya.
Evaluasi merupakan suatu hal yang sangatlah kompleks, banyaknya faktor-faktor baik dari internal perusahaan maupun eksternal dapat mengakibatkan terjadinya selisih antara hasil yang diharapkan dan aktualnya. Selain proses evaluasi juga merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan khususnya dalam mengevaluasi karyawan. Pada dasarnya tidak seorang pun yang mau dievaluasi, apalagi ketika akan dievaluasi terlalu dekat. Jika pada hasil evaluasi terhadap, menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan harapan kemudian orang tersebut diberi tekanan maka tidak tertutup kemungkinan kinerja karyawan tersebut akan lebih buruk lagi kedepannya. Jadi evaluasi tidak hanya melihat seberapa hasil yang diperoleh tetapi bagaimana juga menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut. Kompleksitas dari suatu proses evaluasi strategi hendaknya diringkas sedemikian rupa agar proses evaluasi tidak terlalu luas.
Terdapat tiga hal yang dapat dikombinasikan untuk melihat hasil suatu strategi dan dapat pula dijadikan acuan dalam mengambil tindakan, hal tersebut adalah: (1) keadaan internal, (2) keadaan eksternal, dan (3) kemajuan perusahaan ke arah yang diinginkan serta memuaskan. Secara logika perusahaan tidak menginginkan terjadinya perubahan pada sisi internal dan eksternal sehingga strategi dapat berjalan dan memberikan hasil yang diharapkan. Apabila terjadi perubahan pada sisi internal maupun eksternal namun hasil yang diharapkan pun tercapai maka tetap perlu manajer juga harus mampu mengambil suatu pelajaran untuk dijadikan pertanyaan sekaligus masukan pada penyusunan strategi berikutnya, terlebih lagi jika terjadi hasil tidak tercapai sebagai akibat perubahan internal dan eksternal perusahaan. Strategi yang bagus hendaknya mampu mempersiapkan strategi lainnya dalam rangka mengantisipasi adanya perubahan internal dan eksternal, dengan kata lain jangan menformulasikan suatu strategi ketika perubahan telah terjadi karena akan membutuhkan waktu yang lebih banyak lagi.
Peranan audit dalam evaluasi strategi. Audit laporan terhadap laporan keuangan oleh pihak eksternal dapat pula dikatakan sebagai proses evaluasi, audit akan memberikan laporan-laporan tentang hal-hal yang berjalan tetapi tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, laporan audit tersebut dapat dijadikan sebagai informasi tambahan dalam menilai hasil implementasi suatu strategi dan pemanfaatan informasi hasil audit tersebut juga merupakan bagian strategi dalam melakukan proses evaluasi karena akan proses audit yang dilakukan oleh pihak eksternal tentunya akan menghemat penggunaan sumber daya internal dalam proses evaluasi dan mendapatkan informasi.
Model evaluasi lain yang sangat baik dan lebih komprehensif adalah evaluasi dengan balance score card, evaluasi dengan balance score card akan melihat beberapa aspek, antara lain (1) aspek keuangan, (2) aspek pelanggan, (3) aspek infrastruktur, dan (4) aspek proses bisnis. Evaluasi dengan aspek keuangan telah banyak dilakukan untuk melihat peningkatan suatu perusahaan, namun perlu disadari aspek keuangan tidak terlepas dari aspek-aspek lainnya. Keadaan keuangan perusahaan yang baik bukan satu-satunya gambaran terhadap kemajuan suatu perusahaan, pelanggan yang tidak puas namun tidak mengajukan keberatan karena ketidaktahuan proses melakukan pengaduan atau mungkin membutuhkan waktu dan biaya menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Alat yang digunakan oleh perusahaan dalam beraktivitas juga merupakan suatu hal yang sangat menentukan hasil dari sebuah strategi demikian pula proses bisnis. Pada akhir-akhir ini terdapat ukuran baru sebagai tambahan dari penilaian dalam balance score card, ukuran tersebut adalah aspek lingkungan, pada aspek ini perusahaan hendaknya mampu memperhatikan dampak lingkungan dari proses bisnis.

Tidak ada komentar:

Praktikum Manajemen Keuangan

PRAKTEK MANEJEMEN KEUANGAN

Buku Praktikum ini di susun oleh tim pengajar manajemen dan keuangan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung Pandang. Disusun dalam 2 buah buku yaitu Buku 1 berupa informasi perusahaan dan kasus-kasus perusahaan yang akan di selesaikan, buku 2 merupakan lembar kerja untuk penyelesaian kasus-kasus dalam buku 1. Bahan praktek ini terdiri dari 6 job yaitu: Manajemen Modal Kerja (Working Capital Management), Manajemen Kas dan Sekuritas (Cash and Securities Managemen), Manajemen Persediaan (Inventory Management), Manajemen Piutang (Account Receivable Management), Biaya Modal dan Struktur Modal (Cost of Capital and Capital Structure), Analisis Leverage (Leverage Analysis) dan Penganggaran Modal (Capital Budgeting).

Informasi lebih lanjut untuk memperoleh buku ini, dapat mengubungi Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan Jurusan Akuntanasi Politeknik Negeri Ujung Pandang melalui e-mail accounting_pnup@yahoo.com atau iskandarsabang@yahoo.com